Tidak Menentang Takdir Allah

tumbangnya para Shodiqin adalah ketika hatinya lalai dari mengingat Allah dan lupa menjaga hati mereka. Sebab mereka tertidur di hadapan pintu sang Maha Raja.

Abdal di sini maksudnya adalah 30 lelaki mengikuti Nabi Ibrahim a.s Setiap satu hati mati Allah akan menggantikannya dengan yang lain (Nawadirul Ushul-Al-Hakum wa Turmudzi: 69)

Tegakkanlah dakwah dengan menyeru manusia agar marifat pada Allah Azza wajalla.

Tidak berhenti menyeru setiap hati manusia, seraya berseru, Wahai hati manusia, wahai setiap ruh yang ada, wahai seluruh jin dan manusia, wahai siapa saja yang mengharapkan keridhoan Sang Maha Raja. Bersegeralah menuju pintu-Nya. Berjalanlah dengan langkah kaki hatimu yang penuh ketakwaan dan tauhidullah. Berjalanlah dengan langkah marifah pada-Nya. Disertai sikap wara (berhati-hati) dan sikap zuhud dari kehidupan dunia dan dari segala sesuatu selain Dia. Tujuan mereka, membenahi makhluk Allah, dan cita-cita mereka memenuhi langit dan bumi, sampai kepada arasy, dan seluruh jagat raya.

Wahai pemuda, tanggalkanlah syahwat dan hawa nafsu, Jadilah seperti bumi yang berada di bawah kaki manusia. Jadilah seperti tanah yang berada di bawah kekuasaan tangan mereka.

Allah Azza wa Jalla mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup.

Allah mengeluarkan Nabi Ibrahim dari kedua orang tuanya yang mati (keimanan-nya). Karena iman adalah kehidupan, dan kekafiran adalah kematian. Ahli tauhid hidup, sedangkan orang musyrik itu mati.