Cahaya Allah

Tentu yang dibaca secara fisik itu bukan lagi cahaya Allah, itu sudah menjadi sebuah bacaan. Karena itu anda tidak mungkin bisa membelah laut atau menghidupkan orang mati hanya dengan bermodal hanya bisa membaca Al-Qur’an,

Saudaraku...

Diperlukan ilmu Teknologi Al-Qur’an untuk mengaplikasikan apa yang tertulis di dalam Al-Qur’an.

Ketika tidak ada Guru Pembimbing Yang Ahli dan Silsilahnya bersambung kepada Rasulullah SAW, maka manusia mengartikan cahaya Allah menurut akal fikirannya sehingga menjadi keliru termasuk kalangan yang menyebut diri sebagai ahli tauhid.

Membayangkan cahaya allah sebagai wujud sebagaimana cahaya yang anda kenal seperti cahaya matahari, bulan, lampu itulah awal kesesatan yang sangat sulit diperbaiki.

Orang belajar fiqih mudah dibimbing untuk asal dia patuh melaksanakan apa yang diperintahkan Gurunya, tapi kalau tersesat didalam bentuk kajian-kajian sangat sulit untuk diajak kembali karena sudah merasa berilmu serta lebih banyak tahu dan bahkan berani menyalahkan, menyesatkan orang yang berbeda pendapat dengannya dan baru sadar nanti dia tersesat ketika ajal menjemput.