Maksiat Hati

Adapun telinga, maka peliharalah ia agar tidak mendengar bidah, gibah, perkataan keji, takut pada kebathilan, atau kejelekan orang.

Telinga tersebut diciptakan untukmu agar engkau bisa mendengar kalam Allah Swt, sunah Rasulullah Saw, dan kata hikmah para wali serta agar engkau bisa mempergunakannya untuk bisa menggapai surga yang penuh kenikmatan, kekal abadi di sisi Tuhan Penguasa alam semesta.

Jika engkau mempergunakan telinga tersebut pada sesuatu yang dibenci ia akan menjadi beban atau musuh bagimu.

Begitu pula ia akan berbalik arah dari yang seharusnya bisa mengantarkanmu menuju kesuksesan, menjadi mengantarkanmu menuju kehancuran.

Ini benar-benar merupakan kerugian. Jangan engkau mengira bahwa dosanya hanya dibebankan kepada si pembicara, sedangkan si pende­ngar terbebas dari dosa.

Karena, dalam riwayat disebut­kan, pendengar adalah sekutu bagi yang berbicara. Ia adalah salah satu pihak dari dua orang yang sedang berghibah ataubergunjing.

Adapun lidah, maka ia diciptakan agar dengannya engkau bisa banyak berzikir kepada Allah Swt, mem­baca Kitab Suci-Nya, memberi petunjuk kepada makh­luk Allah lainnya, serta mengungkapkan kebutuhan agama dan duniamu yang tersimpan dalam hati.

Apa­bila engkau mempergunakannya bukan pada tujuan yang telah digariskan berarti engkau telah kufur terhadap nik­mat Allah Swt.