Hakikat Kematian
Kematian, seberapapun keras usaha manusia untuk menghaluskan kata tersebut seperti “<em>berpulang ke rahmatuLLAH</em>”, ”<em>telah ditinggal pergi</em>”, ”<em>meninggal dunia</em>”, ”<em>menghadap Sang Pencipta</em>”,… tetap saja tidak mampu mengurangi rasa yang sesungguhnya dari sebuah kematian.
Nyawa atau ruh adalah peluru yang sesungguhnya setelah ditembakkan meninggalkan selongsongnya. Selebihnya adalah jasad, wadah yang digunakan oleh ruh untuk berbuat di dunia.
Kematian adalah pintu masuk kealam barzah dari alam dunia
Kematian begitu menakutkan banyak orang, baik bagi yang menghadapi kematian maupun yang ditinggal mati.
Pertanyaannya adalah apa sebenarnya yang membuat kematian itu begitu menakutkan..?
Kalaulah anda lihat orang orang yang ditinggal mati bersedih lalu berkata ‘tiada lagi tempat kami mengadu’ atau “dulu aku selalu ada yang menemani, kini tinggal aku sendiri’, atau “bagaimana dengan sekolahku, siapa yang akan membiayai..?’ dan kalimat-kalimat yang sejenis
maka ketahuilah bahwa sifat egois telah menguasai orang orang yang ditinggal mati tersebut, dan memang seperti inilah kebanyakan yang kita jumpai.