Berbekal untuk Akhirat

orang yang taubat kepada Allah adalah orang yang kembali kepadanya.

Firman Allah Swt., "Dan kembalilah kepada Tuhanmu." (Q.S. az-Zumar: 45).

Yakni kembalilah kepada Tuhanmu, serahkan segalanya kepada-Nya, serahkan dirimu kepada-Nya, gantungkan semuanya pada takdir dan ketetapan-Nya.

Hempaskan hatimu ke hadapan-Nya tanpa perlu berkata-kata, tanpa tangan, tanpa kaki, tanpa mata tanpa bertanya mengapa dan bagaimana, tanpa menentang ataupun membantah,

tetapi setuju dan mematuhi. Katakan dengan benar. Apabila sudah demikian adanya, maka hatimu akan kembali kepada-Nya, menyaksikan-Nya dan tidak akan menerima selain-Nya. Bahkan yang terasa adalah gelisah karena sesuatu yang ada di bawah Arasy dan di atas bumi.

Tidak bisa beradab dengan baik terhadap guru, kecuali telah berkhidmat kepada mereka, bahkan melihat keadaan sebagian mereka.

Kaum sufi menjadikan pujian dan celaan sebagai kemarau dan hujan, atau seperti malam dan siang.

Keduanya dipandang sebagai sesuatu yang datang dari Allah Swt.

Tidak ada yang dapat menentukan kedatangannya kecuali Allah Swt.