Berbekal untuk Akhirat

Orang mukmin berbekal dan orang kafir bersenang-senang.

Orang mukmin berbekal, karena mereka sadar akan kembali ke negeri akhirat, mereka menggunakan sedikit untuk keperluannya,

seluruh hartanya ia peruntukkan bagi akhirat. Hati dan cita-citanya hanya untuk akhirat.

Hatinya ia putuskan dari dunia, ia melakukan segala ketaatan hanya untuk bekal di akhirat.

Adapun orang kafir bersenang-senang dengan berbagai kenikmatan dan kelezatan, mereka tidak meyakini adanya hari akhirat, bukan untuk dunia dan penghuninya.

Apabila ia mempunyai makanan yang baik, ia akan mengutama kan orang fakir, ia yakin bahwa di akhirat kelak dia akan memperoleh yang lebih baik dari itu.

Puncak dari cita-cita seorang mukmin yang arif dan alim adalah berada dekat di depan pintu Allah Azza wa Jalla.

Dia ingin agar hatinya sampai kepada Dia sejak masih di dunia, dekat dengan dzat Allah yang haq merupakan puncak langkah-langkah hati.