Antara penemuan para ahli dan para wali

Sementara di sisi lain, Nabi sebagai orang yang diberi wahyu, dimana tingkat ilmu yang diperolehnya murni langsung dari Tuhan, tentu memiliki tingkat pengetahuan yang sangat tinggi untuk ukuran zaman setelahnya.

Nabi mengetahui hukum-hukum yang berjalan di atas hukum fisika yaitu hukum metafisika. Nabi Musa membelah laut, Nabi Isa menghidupkan orang mati, Nabi Muhammad membelah bulan dan banyak mukjizat lainnya merupakan hasil dari kehebatan ilmu metafisika.

Selama ribuan tahun para Nabi bisa berkomunikasi satu sama lain dalam jarak ribuan mil bahkan bisa berkomunikasi dengan orang yang telah menuju kealam kematian, itu karena mereka menguasai ilmu metafisika, baru di abad 20 manusia mampu mewujudkan apa yang dilakukan oleh para Nabi dan Wali tersebut setelah berhasil ditemukan Telephone.

Nabi Muhammad SAW dalam beberapa riwayat dikisahkan terkadang diberi gambaran visual oleh Allah dalam bentuk seperti film, sehingga Beliau bisa menceritakan peristiwa yang sudah sangat lama terjadi atau kejadian yang belum terjadi dalam bentuk yang sangat detail,

baru kemudian manusia bisa mengerti apa yang dialami Nabi ketika ditemukan teknologi yang bisa merekam visual, yang kita kenal dengan video.

Dengan teknologi ini, walaupun kita bukan tergolong orang yang dekat dengan Tuhan, mampu melihat peristiwa masa lalu, dengan menonton film atau video yang menceritakan tentang peristiwa itu.

Bukan hanya berhubungan dengan fisik saja, secara moral juga Nabi memberikan ilmu yang melewati zamannya. Berbuat kebaikan tanpa pamrih, hidup rukun dengan tetangga, menghargai musuh, bahkan nabi memberikan contoh untuk hal-hal yang kecil seperti membuang duri di jalan. Apa yang dilakukan Nabi tersebut merupakan kebenaran universal yang akan bertahan selamanya di dunia ini dan berlaku untuk seluruh umat manusia.

Berhubungan dengan takdir atau nasib manusia, semua berlaku dan berjalan sesuai dengan hukum-hukum yang telah ditetapkan oleh Tuhan di alam.